Senin, 26 Maret 2018

Tugas II


6.      Pengertian Sistem Analis
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisa dan perancangan sistem informasi.

Seorang sistem analis yang sukses harus memiliki beberapa skill:
a.      Keahlian Analisa
·         Memahami organisasi,
·         Keahlian memecahkan masalah,
·         Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem informasi sebagai sebuah sistem.
b.      Keahlian Teknis
·         Memahami potensi dan limitasi daru suatu teknologi
c.       Keahlian Managerial
·         Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan.

Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi:
a.       Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis,
b.      Aliran data menuju ke komputer,
c.       Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer,
d.      Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.

Fungsi Sistem Analis:
a.       Mengidentifikasikan masalah-masalah daripemakai / user,
b.      Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user,
c.       Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah,
d.      Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan dari user.

7.      Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem sangat bergantung dengan teori sistem umum sebuah landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemuadian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruan serangkaian transformasi baru dan lain-lain.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalamsistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem , untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau utuk melakukanbeberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam Menganalisis Sistem
a.       Definisikan masalahnya
·         Bagian sistem manakah yang tidak memuaskan?
·         Apakah input telah mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediaannya?
·         Apakah output kurang memuaskan?
·         Apakah tujuan usaha analisis sistem?
b.      Pahami sistem tersebut dan buat definisinya
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari.
Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
·         Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem)?
·         Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan lingkungan?
·         Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa rumusan pengembangannya?
c.       Alternatif yang tersedia
·         Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut?
·         Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem?
·         Berapa biaya untuk memperbaiki sistem?
·         apakah hal tersebut dapat diterapkan?
d.      Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahun sebelumnya
e.       Terapkan alternatif tersebut
f.        Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem

8.      Definisi Analisis Sistem
a.       Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

9.      Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
a.      Spiral Model
s1
Model spiral (spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop akan mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya,
b.      Waterfall modelw1
Fase atau tahapan yang terjadi pada waterfall model adalah sebagai berikut :
1)      Tahap Investigasi, pada tahap investigasi akan terjadi proses seperti:
·         Inisialisasi: terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user,
·         Definisi formal:  dilakukan definisi tujuan, motivasi, ruang lingkup, batasan, kendala,   dan strategi. Selain itu, pada definisi formal juga dilakukan verifikasi permasalahan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kebutuhan yang baru,
·         Uji kelayakan, yang terdiri dari:
ü  Uji kelayakan teknis, merupakan uji terhadap ketersediaan hardware dan  software.
ü  Uji kelayakan ekonomis, yaitu menilai apakah manfaat yang didapat dari pengembangan software akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
ü  Uji kelayakan operasional, uji kelayakan yang berkaitan dengan kemampuan orang yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang telah ditentukan.
ü  Uji kelayakan kelayakan organisasi, menilai kesiapan perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan penjualan pemasaran dan sistem keuangan berbasis Web  (e-commerce system).
2)      Tahap Analisa
Dalam tahapan ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna. Pada tahap ini terjadi proses seperti:
·         Determine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan cara mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan redundansi.
·         Requirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan performa (kinerja).
·         Menghasilkan desain sistem alternatif
·         Membandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan Merekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.
3)      Tahap Desain
Tahap menentukan bagaimana sistem mencapai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Tahap ini terdiri dari:
·         User interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design,
·         Data design, merupakan proses desain elemen struktur data,
·         Process design, merupakan desain program prosedur sistem.
4)      Tahap Implementasi
Pada tahap ini terjadi beberapa hal seperti:
·         Evaluasi hardware, software, dan jasa,
·         Modifikasi dan pengembangan software,
·         Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses  pengembangan.
·         Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data.
·         Testing atau uji coba, pada proses ini dilakukan uji coba dan debugging software.
·         Training atau pelatihan sistem / software yang telah terbentuk.
·         Konversi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru. Proses konversi dapat dilakukan melalui 4 macam cara antara lain: Parallel strategy, Pilot strategy, Phased strategy, dan Plunge strategy.
5)      Tahap Pemeliharaan (maintenance)
Pada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user terhadap software yang telah mereka gunakan. Keunggulan dan Kelemahan pada metode SDLC antara lain:
·         Keunggulan:
ü  Proses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik,
ü  Melalui definisi kebutuhan, sehingga gap atau kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan dan sistem yang dihasilkan dapat dikurangi,
ü  Menghasilkan petunjuk arah pengembangan yang jelas bagi manajemen.
·         Kelemahan:
ü  Tidak adaptif terhadap perubahan yang dapat terjadi selama proses pengembangan (kaku atau rigid),
ü  Melelahkan karena membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan biaya yang tinggi,
ü  Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti aliran sequential yang ditawarkan model ini. Iterasi (Pengulangan) selalu terjadi dan menimbulkan masalah pada aplikasi yang dibentuk oleh model ini.
ü   Seringkali pada awalnya customer sulit menentukan semua kebutuhan secara explisit.
ü  Klien harus sabar karena versi program yang sedang jalan tidak akan tersedia sampai proyek pengembangan selesai.
c.       Rapid Application Development (RAD)
R1
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah metode pengembangan software yang diciptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan yang sangat pendek.
Model RAD ini merupakan adaptasi dari model sekuensial linier dimana perkembangan yang cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Sehingga, jika kebutuhan sistem dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan developer menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (± 60 sampai 90 hari). 
d.      Prototyping
p1
Proses pada model prototyping yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      User Requirements
Pada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada tahap ini.
2)      Develope Prototype
Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype sistem oleh developer, perancangan sistem dilakukan secara cepat dan rancangan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui.
3)      Revise Prototype
Pada tahap ini dilakukan evaluasi prototype sistem oleh klien. Apabila klien merasa prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika  prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan revisi dan digunakan sebagai acuan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. Siklus ini (develop-revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user.
e.       Fourth Generation Techniques (4GT)
Istilah generasi keempat, mengarah ke perangkat lunak yang umum yaitu tiap pengembang perangkat lunak menentukan beberapa karakteristik perangkat lunak pada level tinggi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar