Secara umum proyek merupakan usaha yang bersifat sementara untuk menciptakan
sebuah hasil. Yang membedakan proyek dengan pekerjaan adalah proyek bersifat
sementara hingga tujuan proyek tersebut tercapai dan tidak bersifat rutin
pengerjaannya, sedangkan pekerjaan bersifat berkelanjutan. Sedangkan proyek
perangkat lunak sendiri adalah proyek yang tujuan akhirnya berada dalam lingkup
perangkat lunak. Pada umumnya ada empat kendala yang sering ditemui pada saat pengerjaan suatu
proyek perangkat lunak maupun proyek lainnya. Hal ini juga akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek, yaitu biaya,
waktu, kerja sama tim, dan tujuan .
1.
Biaya (Cost)
Biaya merujuk pada
sponsor proyek yang biasanya menyediakan dana untuk proyek yang akan
dijalankan. Sponsor juga memiliki hak untuk menentukan proyek apa yang akan
dibuat. Dalam hal ini, sponsor bisa diberikan oleh individu atau suatu
lembaga/institusi/perusahaan dan atau gabungan dari berbagai pihak yang terkait
khususnya dalam bidang perangkat lunak. Untuk mencapai sebuah keberhasilan
suatu proyek perangkat lunak, haruslah dengan pengeluaran sesedikit-sedikitnya
untuk mencapai keuntungan yang maksimal.
2.
Waktu
Seperti yang kita ketahui
proyek memiliki karakteristik yaitu memiliki titik permulaan dan titik. Permulaan
proyek dimulai dari administrasi proyek yang puncaknya pada pentangan proyek.
Sedangkan akhir proyek adalah bila proyek tersebut telah mencapai tujuan, atau
bila sasaran proyek tidak akan atau tidak dapat bertemu sehingga proyek
tersebut akan dihentikan. Durasi proyek adalah waktu antara titik permulaan dan
akhir. Untuk mencapai sebuah keberhasilan suatu proyek perangkat lunak,
haruslah memiliki waktu seminimal mungkin karena waktu berbanding lurus dengan
biaya. Semakin banyak waktu yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula biaya
biaya yang dikeluarkan.
3.
Kerja sama tim
Salah
satu faktor keberhasilan proyek adalah faktor internal termasuk prilaku orang-orang
yang terlibat pada proyek. Faktor ini dalam manajemen proyek keberadaannya
sangat menentukan sebab berhubungan dengan seni bagaimana berkomunikasi dan
berperilaku. Komunikasi interpersonal dan konteks prilaku dalam manajemen
proyek, setidaknya dipengaruhi oleh tiga unsur, yaitu: kepemimpinan, motivasi
dan komitmen. Seorang pemimpin yang baik haruslah mampu mempengaruhi tim kerja
untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela melalui proses
komunikasi yang baik dan keteladanan perilaku. Kemampuan untuk berkomunikasi
sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan proyek. Oleh karena itu pemimpin
proyek harus bertanggung jawab. Seorang pemimpin proyek harus mampu dalam
soal-soal teknis dan taktis, mengetahui diri sendiri, mencari tahu, mampu
memahami kesalahan dan selalu berusaha memperbaiki diri, memiliki keyakinan
bahwa tugas-tugas dimengerti, diawasi dan dilayani, mengenal anggota-anggota
bawahan serta memelihara kesejahteraan, memberikan teladan dan contoh yang
baik, menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan anggota, melatih anggota
bawahan sebagai satu tim yang kompak, membuat keputusan-keputusan yang bijak,
memberikan tugas dan pekerjaan kepada bawahan sesuai kemampuannya, bertanggung
jawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya.
Adapun
karakteristik pemimpin proyek yang kurang handal disebabkan oleh beberapa hal
yaitu: kurang memiliki tanggungjawab pribadi dalam mengerjakan suatu pekerjaan
atau kegiatan, apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan program kerja, serta
lemah melaksanakannya, bersikap apatis dan tidak percaya diri, ragu-ragu dalam
mengambil keputusan dan tindakannya kurang terarah pada tujuan. Komitmen tim
kerja sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek. Kita sadari bahwa dalam satu
proyek kadangkala tim kerja diisi oleh orang yang memiliki latar belakang yang berbeda
dari segi disiplin ilmu, kemampuan, budaya, kultur kerja, ras, agama dan
perbedaan lainnya. Walaupun tim kerja memiliki latar belakang yang berbeda
faktor komitmen perlu dibangun. Komitmen adalah tingkat keteguhan atau
kepercayaan tim kerja dalam menerima tujuan-tujuan pekerjaan dan akan tetap
tinggal atau tidak akan meninggalkan pekerjaan dalam kondisi apapun. Suatu
bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi
juga melibatkan hubungan yang aktif dengan bekerja, memiliki tujuan, dan
memberikan segala usaha demi keberhasilan proyek.
4. Tujuan (Aim)
Untuk
menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek adalah tercapai atau tidaknyya
tujuan proyek tersebut. Untuk mencapai tujuan proyek, ada beberapa hal yang
harus dilakukan yaitu; buat tujuan yang spesifik, mencapai progress, menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai, buat
tujuan yang realistis dan menentukan tenggat waktu.
Kesimpulan
Untuk mencapai
keberhasilan suatu proyek, maka diperlukan manajemen yang baik untuk mengatur biaya,
waktu, kerja sama tim, dan tujuan tersebut serta sumber daya mausia dan sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan proyrk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar