Jumat, 31 Agustus 2018

KAITAN ANTARA PROYEK DAN MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK



Secara umum proyek merupakan  usaha  yang bersifat sementara untuk menciptakan sebuah hasil. Yang membedakan proyek dengan pekerjaan adalah proyek bersifat sementara hingga tujuan proyek tersebut tercapai dan tidak bersifat rutin pengerjaannya, sedangkan pekerjaan bersifat berkelanjutan. Sedangkan proyek perangkat lunak sendiri adalah proyek yang tujuan akhirnya berada dalam lingkup perangkat lunak. Pada umumnya ada empat kendala  yang sering ditemui pada saat pengerjaan suatu proyek perangkat lunak maupun proyek lainnya. Hal ini juga akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek, yaitu biaya, waktu, kerja sama tim, dan tujuan .
1.      Biaya (Cost)
Biaya merujuk pada sponsor proyek yang biasanya menyediakan dana untuk proyek yang akan dijalankan. Sponsor juga memiliki hak untuk menentukan proyek apa yang akan dibuat. Dalam hal ini, sponsor bisa diberikan oleh individu atau suatu lembaga/institusi/perusahaan dan atau gabungan dari berbagai pihak yang terkait khususnya dalam bidang perangkat lunak. Untuk mencapai sebuah keberhasilan suatu proyek perangkat lunak, haruslah dengan pengeluaran sesedikit-sedikitnya untuk mencapai keuntungan yang maksimal.

2.      Waktu
Seperti yang kita ketahui proyek memiliki karakteristik yaitu memiliki titik permulaan dan titik. Permulaan proyek dimulai dari administrasi proyek yang puncaknya pada pentangan proyek. Sedangkan akhir proyek adalah bila proyek tersebut telah mencapai tujuan, atau bila sasaran proyek tidak akan atau tidak dapat bertemu sehingga proyek tersebut akan dihentikan. Durasi proyek adalah waktu antara titik permulaan dan akhir. Untuk mencapai sebuah keberhasilan suatu proyek perangkat lunak, haruslah memiliki waktu seminimal mungkin karena waktu berbanding lurus dengan biaya. Semakin banyak waktu yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula biaya biaya yang dikeluarkan.

3.      Kerja sama tim
Salah satu faktor keberhasilan proyek adalah faktor internal termasuk prilaku orang-orang yang terlibat pada proyek. Faktor ini dalam manajemen proyek keberadaannya sangat menentukan sebab berhubungan dengan seni bagaimana berkomunikasi dan berperilaku. Komunikasi interpersonal dan konteks prilaku dalam manajemen proyek, setidaknya dipengaruhi oleh tiga unsur, yaitu: kepemimpinan, motivasi dan komitmen. Seorang pemimpin yang baik haruslah mampu mempengaruhi tim kerja untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela melalui proses komunikasi yang baik dan keteladanan perilaku. Kemampuan untuk berkomunikasi sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan proyek. Oleh karena itu pemimpin proyek harus bertanggung jawab. Seorang pemimpin proyek harus mampu dalam soal-soal teknis dan taktis, mengetahui diri sendiri, mencari tahu, mampu memahami kesalahan dan selalu berusaha memperbaiki diri, memiliki keyakinan bahwa tugas-tugas dimengerti, diawasi dan dilayani, mengenal anggota-anggota bawahan serta memelihara kesejahteraan, memberikan teladan dan contoh yang baik, menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan anggota, melatih anggota bawahan sebagai satu tim yang kompak, membuat keputusan-keputusan yang bijak, memberikan tugas dan pekerjaan kepada bawahan sesuai kemampuannya, bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya.
Adapun karakteristik pemimpin proyek yang kurang handal disebabkan oleh beberapa hal yaitu: kurang memiliki tanggungjawab pribadi dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan, apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan program kerja, serta lemah melaksanakannya, bersikap apatis dan tidak percaya diri, ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan tindakannya kurang terarah pada tujuan. Komitmen tim kerja sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek. Kita sadari bahwa dalam satu proyek kadangkala tim kerja diisi oleh orang yang memiliki latar belakang yang berbeda dari segi disiplin ilmu, kemampuan, budaya, kultur kerja, ras, agama dan perbedaan lainnya. Walaupun tim kerja memiliki latar belakang yang berbeda faktor komitmen perlu dibangun. Komitmen adalah tingkat keteguhan atau kepercayaan tim kerja dalam menerima tujuan-tujuan pekerjaan dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan pekerjaan dalam kondisi apapun. Suatu bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan bekerja, memiliki tujuan, dan memberikan segala usaha demi keberhasilan proyek.

4.      Tujuan (Aim)
Untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek adalah tercapai atau tidaknyya tujuan proyek tersebut. Untuk mencapai tujuan proyek, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu; buat tujuan yang spesifik, mencapai progress, menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai, buat tujuan yang realistis dan menentukan tenggat waktu.

Kesimpulan
Untuk mencapai keberhasilan suatu proyek, maka diperlukan manajemen yang baik untuk mengatur biaya, waktu, kerja sama tim, dan tujuan tersebut serta sumber daya mausia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan proyrk tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar