Jumat, 06 Oktober 2017

DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)

Nama: Dita Adetia Nadila
NIM: D1041161028

A.     Abstraksi Data
Sistem basis data dibuat dari struktur data yang rumit. Untuk memudahkan interaksi pengguna dengan database, developer menyembunyikan detail yang tidak relevan dari pengguna. Proses menyembunyikan detail yang tidak relevan dari pengguna disebut abstraksi data.
Database penuh dengan data dan catatan. Apa yang kita lihat di baris dan kolom sangat berbeda saat telah disimpan di memori. Apa yang kita lihat adalah data yang sebenarnya, tetapi ketika data-data tersebut disimpan dalam memori seperti disk atau kaset, mereka disimpan dalam bentuk bit, dimana pengguna tidak akan mengerti bit-bit ini. Semua detail tentang data yang tersimpan dalam memori juga tidak diperlukan bagi user. Mereka hanya perlu melihat data yang sebenarnya untuk dimengerti dan membutuhkan sedikit informasi bahwa mereka tertarik dan ingin membukanya. Untuk memudahkan interaksi pengguna dengan database, developer menyembunyikan detail yang tidak relevan dari pengguna. Proses menyembunyikan tersebut disebut sebagai abstraksi data.
 
1.External View Level
Level ini merupakan level tertinggi dalam abstraksi data. Pada level ini pengguna melihat data berupa 
baris dan kolom. Level  ini data disimpan dalam hal tabel dan relasi. User melihat data penuh atau 
sebagian berdasarkan kebutuhan. User akan memiliki pandangan yang berbeda berdasarkan tingkat hak
akses mereka di sini. Misalnya, dalam database kantor pajak, seorang wajib pajak perseorangan tidak 
akan memiliki hak akses untuk melihat rincian biaya tagihan pajak suatu perusahaan, seorang wajib 
pajak suatu perusahaan juga tidak memiliki hak akses untuk melihat rincian biaya tagihan pajak 
perusahaan lainnya, kecuali pegawai pajak yang memiliki seluruh akses. Pada level ini, seseorang 
dapat mengakses data dari database dan melakukan beberapa perhitungan berdasarkan data yang
diperoleh. Contohnya menghitung penghasilan kena pajak dari wajib pajak. Setiap perubahan/
perhitungan yang dilakukan pada level ini tidak akan mempengaruhi data lainnya. Misalnya, jika kita 
mengambil beberapa kolom tabel wajib pajak, tidak akan mengubah keseluruhan tabel, atau jika kita 
menghitung penghasilan kena pajak wajib pajak, maka tidak akan mengubah atau memperbarui tabel. 
Tingkat data ini didasarkan pada level di bawahnya, namun tidak akan mengubah data yang ada di 
level bawah tersebut.
2.Logical/Conceptual View Level
Level ini menggambarkan data aktual yang tersimpan di database dalam bentuk tabel dan 
menghubungkannya dengan cara pemetaan. Level ini tidak akan memiliki informasi tentang tampilan
 pengguna di tingkat eksternal. Level ini akan memiliki semua data dalam database. Misalnya data 
wajib pajak perseorangan dimasukkan ke dalam tabel “Wajib Pajak Perseorangn” dan data wajib pajak 
perusahaan dimasukkan ke dalam tabel “Wajib Pajak Perusahaan”. Setiap perubahan yang dilakukan 
pada level ini tidak akan mempengaruhi external level atau physical level. Perubahan tersebut 
merupakan perubahan pada struktur tabel atau relasi yang tidak akan mengubah data yang dilihat 
pengguna pada tampilan external level atau penyimpanan pada physical level . Sebagai contoh, 
misalkan kita telah menambahkan kolom baru 'Status SPT' yang tidak akan mengubah tampilan data 
eksternal level tempat user melihat tahun pajak, namun kolom tersebut akan memiliki ruang yang 
dialokasikan untuk 'Status SPT' dalam memori fisik, namun tidak akan mengubah ruang di memori. 
Maka independensi external dan physical tercapai.
 
1.      Physical View Level
Level ini adalah level abstraksi data yang paling rendah. Level ini menggambarkan bagaimana data 
sebenarnya tersimpan dalam database. Anda bisa mendapatkan detail struktur data yang kompleks 
pada level ini. Misalnya, data wajib pajak bisa menjadi wajib pajak pribadi atau wajib pajak sebuah 
lembaga, setiap orang memiliki berapa anak, semua ini diatur oleh relasi tertentu.
 
B.     Komponen-Komponen DBMS
1.      Software
Komponen utama dari DBMS adalah software. Software adalah kumpulan program yang digunakan
 untuk menangani, mengendalikan, dan mengelola database komputer secara keseluruhan. Beberapa 
macam software:
·         Perangkat lunak DBMS itu sendiri, adalah komponen perangkat lunak yang paling penting 
dalam keseluruhan sistem,
·         Sistem operasi termasuk perangkat lunak jaringan yang digunakan dalam jaringan, untuk 
berbagi data database antar beberapa pengguna.
·         Program aplikasi yang dikembangkan dalam bahasa pemrograman seperti C ++, Visual Basic 
yang digunakan untuk mengakses database dalam sistem manajemen basis data. Setiap program 
berisi pernyataan yang meminta DBMS untuk melakukan operasi pada database. Operasi ini bisa 
termasuk mengambil, memperbarui, dan  menghapus data. Program aplikasi bisa berupa 
workstation/terminal konvensional/online.
2.      Hardware
Perangkat keras terdiri dari serangkaian perangkat elektronik fisik seperti komputer (bersama dengan 
perangkat I / O terkait seperti disk drive), perangkat penyimpanan, saluran I / O, perangkat 
elektromekanis yang membuat antarmuka antara komputer dan sistem dunia nyata. Tidak mungkin 
untuk mengimplementasikan DBMS tanpa perangkat keras. Dalam jaringan, komputer yang kuat 
dengan kecepatan pemrosesan data yang tinggi dan perangkat penyimpanan dengan kapasitas 
penyimpanan yang besar diperlukan sebagai server database.
3.      Data
Data adalah komponen terpenting dari DBMS. Tujuan utama DBMS adalah mengolah data. Dalam 
DBMS, database didefinisikan, dibangun dan kemudian data disimpan, diperbarui dan diambil ke 
database dan dari database. Basis data berisi data aktual (atau operasional) dan metadata (data tentang 
data atau deskripsi tentang data).
4.      Prosedur
Prosedur mengacu pada petunjuk dan aturan yang membantu merancang database dan menggunakan 
DBMS. Pengguna yang mengoperasikan dan mengelola DBMS memerlukan prosedur yang 
terdokumentasi tentang penggunaan panas atau menjalankan sistem manajemen basis data. Ini mungkin
 termasuk:
·         Prosedur untuk menginstal DBMS,
·         Prosedur ntuk log on ke DBMS,
·         Prosedur umenggunakan program atau aplikasi DBMS,
·         Membuat salinan cadangan database,
·         Untuk mengubah struktur database,
·         Untuk menghasilkan laporan data yang diambil dari database.
5.      Database Access Languange
Database Access Languange digunakan untuk mengakses data dari database dan ke database. 
Pengguna menggunakan database access languange untuk memasukkan data baru, mengubah data 
yang ada di database dan mengambil data yang dibutuhkan dari database. Pengguna menulis satu set 
perintah yang sesuai dalam database access languange dan mengirimkannya ke DBMS. DBMS 
menerjemahkan perintah user dan mengirimkannya ke bagian spesifik DBMS yang disebut Database 
Jet Engine. Mesin database menghasilkan satu set hasil sesuai dengan perintah yang diajukan oleh user,
mengubahnya menjadi bentuk yang mudah dibaca user yang disebut inquiry report dan kemudian 
menampilkannya di layar. Administrator juga dapat menggunakan bahasa akses database untuk 
membuat dan memelihara database. Bahasa akses database yang paling populer adalah SQL 
(Structured Query Language). Database relasional diperlukan untuk memiliki database query 
languange.
 
C.    Model Data Dalam DBMS
1.      Model Data Hirarkis (Hierarchical Model)
Model Data Hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebua anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dengan orang tua disebut cabang. Contoh:

2.      Model Data Jaringan (Network Model)
Model Data Jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Conference on Data System Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL. Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua diseut pemilik dan anak disebut anggota. Contoh:


3.      Model Data Relasional (Relational Model)
Model Data Relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.
terbentuk di dalam suatu organisasi bersifat unik. Hal ini tampak dari atribut-atribut yang dimiliki oleh objek–objek tersebut. Contoh:



Tabel Wajib Pajak Perseorangan
Nama
Gaji Pokok
Jumlah Anak
Iuran Pensiun
Premi Jaminan Kematian
Wajib Pajak A
3.000.000
3
Rp.50.000,-
Rp.15.000,-
Wajib Pajak B
4.000.000
2
Rp.55.000,-
Rp.20.000,-

Tabel Wajib Pajak Perusahaan
Nama
Penghasilan Bruto
Penghasilan Netto
Penghasilan Kena Pajak
Beban Pemasaran
Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
3.000.000.000
2.854.440.649
102.506.991
610.901.091
Wajib Pajak Orang Pribadi Selain Pengusaha Tertentu
4.000.000.000
3.467.221.000
150.406.831
721.523.036



D.    Data Definition Languange (DDL) dan Data Manipulation Languange (DML)
1. Data Definition Languange (DDL)
Yang pertama adalah bahasa DDL atau kepanjangannya Data Definition Languange, yaitu dipakai 
untuk menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh. DDL (Data Definition Language) 
dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat indeks, maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi
 DDL akan disimpan di kamus data. Contoh dari DDL adalah sebagai berikut:
a.      Create adalah perintah untuk membuat sesuatu yang baru, termasuk tabel baru, 
baris baru, dan kolom baru, dan sebagainya. Contoh: create table wajib pajak perseorangan (NPWP 
char(20)primary key,nama varchar(30);
b.      Alter adalah perintah yang digunakan untuk mengubah struktur tabel, termasuk menambah 
kolom, menghapus kolom, menambah tribut, dan sebagainya. Contoh: alter table pewajib pajak 
rename nama;
c.       Drop adalah perintah yang digunakan untuk menghapus basis data dari tabel. Contoh: Drop  
nama drop gaji bulanan;
 
2. Data Manipulation Languange (DML)
               Dan yang kedua adalah DML atau kepanjangannya Data Manipulation Language, yaitu 
dipakai untuk memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya seperti 
penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada suatu basis data dan 
mengubah data pada suatu basis data. Contoh:
1. Insert : untuk memasukkan / menambahkan data baru
INSERT INTO nama_table (nama_kolom) values (values);
contoh –>
insert into wajib pajak perseorangan (nama wajib pajak perseorangan,gaji, jumlah anak, iuran pensiun, premi jaminan kematian) values (dita,’3.000.000’3,’50.000’,’15.000’);
2. Select : untuk menyeleksi / memilih data yang akan ditampilkan
SELECT * | {nama_kolom} FROM nama_table [WHERE condition];
contoh –>
select NPWP,wajib pajak perseorangan, gaji from 3.000.000;
3. Update : untuk membperbaharui data yang sudah ada
UPDATE nama_table SET nama_kolom = value [WHERE condition];
contoh –>
update mahasiswa set jurusan =’kedokteran’ where nama=’dita’;
4. Delete : untuk menghapus baris data
DELETE [FROM] nama_table [ WHERE condition];
contoh –>
delete nama where nama=’dita’;



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar