Senin, 26 Maret 2018

Tugas II


6.      Pengertian Sistem Analis
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisa dan perancangan sistem informasi.

Seorang sistem analis yang sukses harus memiliki beberapa skill:
a.      Keahlian Analisa
·         Memahami organisasi,
·         Keahlian memecahkan masalah,
·         Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem informasi sebagai sebuah sistem.
b.      Keahlian Teknis
·         Memahami potensi dan limitasi daru suatu teknologi
c.       Keahlian Managerial
·         Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan.

Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi:
a.       Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis,
b.      Aliran data menuju ke komputer,
c.       Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer,
d.      Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.

Fungsi Sistem Analis:
a.       Mengidentifikasikan masalah-masalah daripemakai / user,
b.      Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user,
c.       Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah,
d.      Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan dari user.

7.      Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem sangat bergantung dengan teori sistem umum sebuah landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemuadian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruan serangkaian transformasi baru dan lain-lain.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalamsistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem , untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau utuk melakukanbeberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam Menganalisis Sistem
a.       Definisikan masalahnya
·         Bagian sistem manakah yang tidak memuaskan?
·         Apakah input telah mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediaannya?
·         Apakah output kurang memuaskan?
·         Apakah tujuan usaha analisis sistem?
b.      Pahami sistem tersebut dan buat definisinya
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari.
Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
·         Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem)?
·         Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan lingkungan?
·         Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa rumusan pengembangannya?
c.       Alternatif yang tersedia
·         Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut?
·         Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem?
·         Berapa biaya untuk memperbaiki sistem?
·         apakah hal tersebut dapat diterapkan?
d.      Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahun sebelumnya
e.       Terapkan alternatif tersebut
f.        Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem

8.      Definisi Analisis Sistem
a.       Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

9.      Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
a.      Spiral Model
s1
Model spiral (spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop akan mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya,
b.      Waterfall modelw1
Fase atau tahapan yang terjadi pada waterfall model adalah sebagai berikut :
1)      Tahap Investigasi, pada tahap investigasi akan terjadi proses seperti:
·         Inisialisasi: terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user,
·         Definisi formal:  dilakukan definisi tujuan, motivasi, ruang lingkup, batasan, kendala,   dan strategi. Selain itu, pada definisi formal juga dilakukan verifikasi permasalahan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kebutuhan yang baru,
·         Uji kelayakan, yang terdiri dari:
ü  Uji kelayakan teknis, merupakan uji terhadap ketersediaan hardware dan  software.
ü  Uji kelayakan ekonomis, yaitu menilai apakah manfaat yang didapat dari pengembangan software akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
ü  Uji kelayakan operasional, uji kelayakan yang berkaitan dengan kemampuan orang yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang telah ditentukan.
ü  Uji kelayakan kelayakan organisasi, menilai kesiapan perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan penjualan pemasaran dan sistem keuangan berbasis Web  (e-commerce system).
2)      Tahap Analisa
Dalam tahapan ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna. Pada tahap ini terjadi proses seperti:
·         Determine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan cara mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan redundansi.
·         Requirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan performa (kinerja).
·         Menghasilkan desain sistem alternatif
·         Membandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan Merekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.
3)      Tahap Desain
Tahap menentukan bagaimana sistem mencapai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Tahap ini terdiri dari:
·         User interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design,
·         Data design, merupakan proses desain elemen struktur data,
·         Process design, merupakan desain program prosedur sistem.
4)      Tahap Implementasi
Pada tahap ini terjadi beberapa hal seperti:
·         Evaluasi hardware, software, dan jasa,
·         Modifikasi dan pengembangan software,
·         Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses  pengembangan.
·         Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data.
·         Testing atau uji coba, pada proses ini dilakukan uji coba dan debugging software.
·         Training atau pelatihan sistem / software yang telah terbentuk.
·         Konversi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru. Proses konversi dapat dilakukan melalui 4 macam cara antara lain: Parallel strategy, Pilot strategy, Phased strategy, dan Plunge strategy.
5)      Tahap Pemeliharaan (maintenance)
Pada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user terhadap software yang telah mereka gunakan. Keunggulan dan Kelemahan pada metode SDLC antara lain:
·         Keunggulan:
ü  Proses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik,
ü  Melalui definisi kebutuhan, sehingga gap atau kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan dan sistem yang dihasilkan dapat dikurangi,
ü  Menghasilkan petunjuk arah pengembangan yang jelas bagi manajemen.
·         Kelemahan:
ü  Tidak adaptif terhadap perubahan yang dapat terjadi selama proses pengembangan (kaku atau rigid),
ü  Melelahkan karena membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan biaya yang tinggi,
ü  Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti aliran sequential yang ditawarkan model ini. Iterasi (Pengulangan) selalu terjadi dan menimbulkan masalah pada aplikasi yang dibentuk oleh model ini.
ü   Seringkali pada awalnya customer sulit menentukan semua kebutuhan secara explisit.
ü  Klien harus sabar karena versi program yang sedang jalan tidak akan tersedia sampai proyek pengembangan selesai.
c.       Rapid Application Development (RAD)
R1
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah metode pengembangan software yang diciptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan yang sangat pendek.
Model RAD ini merupakan adaptasi dari model sekuensial linier dimana perkembangan yang cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Sehingga, jika kebutuhan sistem dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan developer menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (± 60 sampai 90 hari). 
d.      Prototyping
p1
Proses pada model prototyping yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      User Requirements
Pada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada tahap ini.
2)      Develope Prototype
Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype sistem oleh developer, perancangan sistem dilakukan secara cepat dan rancangan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui.
3)      Revise Prototype
Pada tahap ini dilakukan evaluasi prototype sistem oleh klien. Apabila klien merasa prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika  prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan revisi dan digunakan sebagai acuan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. Siklus ini (develop-revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user.
e.       Fourth Generation Techniques (4GT)
Istilah generasi keempat, mengarah ke perangkat lunak yang umum yaitu tiap pengembang perangkat lunak menentukan beberapa karakteristik perangkat lunak pada level tinggi.



Senin, 12 Maret 2018

Tugas I


A.    Pengertian Sistem
Sistem adalah komponen-komponen yang saling berhubungan, yang mana komponen-komponen tersebut memiliki tugas masing-masing untuk tercapainya suatu tujuan tertentu.

B.     Komponen Sistem Informasi
1.      Hardware
Hardware adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Berdasarkan fungsinya, perangkat keras dibagi menjadi:
a.       Input Device (Unit Masukan)
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan.
·         Keyboard,
·         Mouse,
·         Touchpad,
·         Light pen, dan
·         Joystick.
b.      Process Device (Unit Pemrosesan)
Otak sebuah komputer berada pada unit pemrosesan (process device). Unit ini dinamakan CPU (Central Processing Unit). Fungsi CPU adalah sebagai pemroses dan pengolah data yang selanjutnya dapat menghasilkan suatu informasi yang diperlukan. Pada komputer mikro unit pemrosesan ini disebut dengan micro-processor atau prosesor yang berbentuk chip yang terdiri dari ribuan sampai jutaan IC.
·      Power Supply (PSU),
·      Random Access Memory (RAM),
·      Kartu Grafis (VGA),
·      Prosesor, dan
·      Motherboard.
c.       Ouput Device (Unit Keluaran)
Unit ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan atau pun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia atau pun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Hasil pemrosesan tersebut dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol, khusus), image (dalam bentik grafis atau gambar), suara, dan bentuk lainnya yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable from). Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terkahir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer.
·      Monitor,
·      Printer,
·      Speaker
d.      Backing Storage (Unit Penyimpanan)
Unit ini biasa juga disebut memori yang merupakan suatu tempat penyimpanan atau penampung data dan program. Dapat juga dikatakan sebagai Electronic Filing Cabinet pada sistem komputer. Penyimpanan cadangan merupakan penyimpanan semua informasi non-aktif di dalam komputer. Ada dua jenis utama alat penyimpanan cadangan, yaitu : Serial Accsess, contohnya tape drive. Kemudian Direct Access, contohnya disk magnetis, yaitu harddisk, floppy disk (diskette) yang sudah jarang sekali dipakai saat ini, CD/DVD ROM.
·      Tape Driver,
·      Magnetic Tape,
·      Harddisk (HDD),
·      Periferal (Unit Tambahan),
Unit ini adalah hardware tambahan yang disambungkan ke komputer, biasanya dengan bantuan kabel atau pun sekarang sudah banyak perangkat peripheral wireless. Unit ini bertugas membantu komputer menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh hardware yang sudah terpasang didalam casing.
·      Modem,
·      Sound Card,
·      Optical Disc Drive, dan
·      Uninterruptable Power Supply (UPS).
2.      Perangkat Lunak (Software)
Software adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak terwujud. Perangkat lunak ini dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
a.    Sistem Operasi
Software sistem operasi merupakan suatu software kompleks yang mempunyai banyak fungsi. Fungsi yang pertama adalah untuk mengatur semua perangkat keras komputer yang terhubung dengan CPU. Fungsi kedua adalah menerjemahkan segala aktivitas pemakai kepada CPU agar segala yang diperintahkan oleh pemakai dapat dikerjakan oleh CPU. Fungsi yang ketiga adalah mengatur semua proses yang terjadi di dalam CPU. Sistem operasi juga berfungsi sebagai tempat atau platform untuk menjalankan suatu software aplikasi. Saat ini sudah terdapat berbagai jenis software sistem operasi yang dapat kamu gunakan, di antaranya :
·         Microsoft Windows (Windows 98, Windows 2000, Windows XP, dan Windows Vista),
·         Linux (Mandrake, Ubuntu, dan Red hat)
b.        Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman (programming language) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan metode yang dimiliki oleh bahasa program itu sendiri. Berdasarkan tingkatannya, bahasa pemrograman dibagi menjadi tiga, yaitu :
Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language), bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanya pembuatnya saja karena isi programnya berupa kode-kode mesin.
Bahasa pemrograman tingkat menengah (middle level language), bahasa pemrograman jenis ini penggunaan instruksinya sudah mendekati bahasa sehari-hari. Walaupun begitu bahasanya masih sulit untuk dimengerti, yang tergolong ke dalam bahasa pemrograman tingkat menengah adalah Assembler.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language), bahasa pemrograman ini lebih ter-struktur dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari. Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Basic, Pascal, Delphi, Visual Studio, C, C + +, ADA, Java, dan lain sebagainya.
c.       Program Aplikasi
Program aplikasi merupakan software yang mempunyai fungsi khusus sesuai dengan tujuan pembuatnya. Program aplikasi merupakan software yang banyak digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas tertentu, seperti untuk membuat surat, mendengarkan musik, menonton VCD, menghitung sejumlah angka, dan masih banyak lagi. Berdasarkan fungsinya, program aplikasi dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah :
·      program aplikasi pengolah kata,
·      program aplikasi pengolah angka,
·      program aplikasi pengolah grafis,
·      program aplikasi pembuat presentasi, dan
·      program aplikasi multimedia,
3.      Prosedur
Prosedur merupakan komponen fisik, karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan & instruksi. Prosedur terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a.       Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan,
b.      Instruksi penyiapan data sebagai input, dan
c.       Instruksi operasional.
4.      Brainware
Manusia diperlukan dalam operasi sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem. Pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang berkepentingan. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya system analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi lainnya.
5.      Basis Data
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
6.      Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi dari berbagai tempat.antar komputer yang satu dengan komputer yang lain. Manfaat jaringan komputer, yaitu :
·      Berbagi sumber daya/pertukaran data,
·      Mempermudah berkomunikasi/bertransaksi,
·      Membantu akses informasi, dan
·      Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date.

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan, yaitu :
a.    LAN (Local Area Network)
Local Area Network sering dijumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari dua komputer di ruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa KM saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan perangkat lainnya.
b.    MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 KM. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar.
c.    WAN (Wide Area Network)
Wide Are Network memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan fungsinya, yaitu :
·         Client Server
Cient Server
merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan ini bisa diberikan oleh satu atau lebih komputer.
·         Peer-to-Peer
Peer-to-Peer
merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau menjadi client secara bersamaan.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi, yaitu :
·         Topologi bintang,
·         Topologi cincin,
·         Topologi bus,
·         Topologi jala,
·         Topologi pohon, dan
·         Topologi linier
Topologi jaringan adalah hal menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Semua topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisi, yaitu :
·         Jaringan Berkabel (Wired Network),
Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam jaringan.
·         Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.

C.    Pengertian Informasi
Informasi adalah suatu hasil dari pengolahan data yang berguna bagi yang membutuhkan. Informasi juga harus bersifat update atau baru bagi yang menerima informasi tersebut.

D.    Syarat-Syarat Sistem
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh suatu sistem, yaitu:
1.      Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan,
2.      Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan,
3.      Adanya hubungan diantara elemen sistem, dan
4.      Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting daripada elemen sistem.

E.     Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal). Di bawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut:
  1. Komponen Sistem (components)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  1. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  1. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi dari sistem. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem.
  1. Interface
Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk mengalirkan sumber daya ke subsistem lainnya.
  1. Input
Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa maintenance input dan signal inputMaintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
  1. Output
Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi input untuk subsistem yang lain.
  1. Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
  1. Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan.

F.     Klasifikasi Sistem
1.      Deterministik Sistem
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti. Contoh:
·      Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya,
·       Sistem Penggajian.
2.      Probabilistik Sistem
Sistem yang input  dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh:
·         Sistem penilaian ujian,
·         Sistem pemasaran.
3.      Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical Sistem).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
4.      Sistem Terbuka (Open System)
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannnya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptas, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat menerusakan eksistensinya. Contoh:
·         Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
5.      Closed System
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contoh:
·         Reaksi Kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.
6.      Relatively Closed System
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contoh:
·         Sistem komputer (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumya. Tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
7.      Sistem  Alami (Artificial System)
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh:
·         Sistem robotika,
·         Jaringan neutral network,
·         Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berfikir.

G.    Karakteristik Pengembangan Sistem
1.       Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi,
2.       Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkansejumlah statement baru,
3.       Maintabilitas, perawatan mencakup;
·         Modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem),
·         Modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

H.    Metode Sistem
1.    Blackbox Approach
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam (yang menangani) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada subsistem tingkat terendah. Contohnya adalah bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
2.    Analityc System
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini:
a.    Menentukan identitas dari sistem.
·         sistem apa yang diterapkan,
·         batasannya,
·         apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b.    Menentukan tujuan dari sistem.
·         output yang dihasilkan dari isi sistem,
·         fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan.
c.    Bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masingmasing bagian tersebut
·         tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas,
·         cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem lain.
d.    Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu kesatuan.