6. Pengertian
Sistem Analis
Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses
pengembangan sistem. Sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan
organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan
teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis
juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisa dan
perancangan sistem informasi.
Seorang sistem analis yang sukses harus memiliki
beberapa skill:
a.
Keahlian
Analisa
·
Memahami organisasi,
·
Keahlian memecahkan masalah,
·
Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi
dan sistem informasi sebagai sebuah sistem.
b.
Keahlian
Teknis
·
Memahami potensi dan limitasi daru suatu
teknologi
c.
Keahlian
Managerial
·
Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber
daya resiko dan perubahan.
Adapun
tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi:
a. Pengambilan
data yang efektif dari sumber bisnis,
b. Aliran
data menuju ke komputer,
c. Pemrosesan
dan penyimpanan data dengan komputer,
d. Aliran
dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.
Fungsi
Sistem Analis:
a. Mengidentifikasikan
masalah-masalah daripemakai / user,
b. Menyatakan
secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user,
c. Memilih
alternatif-alternatif metode pemecahan masalah,
d. Merencanakan
dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan dari user.
7. Analisis
dan Desain Sistem
Analisis sistem sangat bergantung dengan teori sistem
umum sebuah landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis
sistem dan pada dasarnya semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami
sistem yang rumit kemuadian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen
baruan serangkaian transformasi baru dan lain-lain.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di
dalamsistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem , untuk mengganti
output, untuk mencapai tujuan yang
sama dengan seperangkat input yang
lain atau utuk melakukanbeberapa perbaikan serupa.
Tahapan
dalam Menganalisis Sistem
a. Definisikan
masalahnya
·
Bagian sistem manakah yang tidak
memuaskan?
·
Apakah input
telah mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediaannya?
·
Apakah output
kurang memuaskan?
·
Apakah tujuan usaha analisis sistem?
b. Pahami
sistem tersebut dan buat definisinya
Karena
sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih besar) dan
saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan
secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari.
Tindakan
ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa
pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
·
Apa yang menjadi variabel-variabel
(komponen sistem)?
·
Bagaimana tiap variabel tersebut saling
berhubungan dan juga dengan lingkungan?
·
Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu
dimana sistem akan berakhir serta apa rumusan pengembangannya?
c. Alternatif
yang tersedia
·
Alternatif apa saja yang tersedia untuk
mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut?
·
Pilihan apa saja yang tersedia untuk
memperbaiki sistem?
·
Berapa biaya untuk memperbaiki sistem?
·
apakah hal tersebut dapat diterapkan?
d. Pilih
salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahun sebelumnya
e. Terapkan
alternatif tersebut
f.
Jika memungkinkan harus mencoba
mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem
8. Definisi
Analisis Sistem
a. Penguraian
dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.
9.
Metodologi
Pengembangan Perangkat Lunak
a. Spiral Model
Model
spiral (spiral model) adalah model
pengembangan software dimana proses
digambarkan sebagai spiral. Setiap loop
akan mewakili satu fase dari software
process. Loop paling dalam
berfokus pada kelayakan dari sistem, loop
selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya,
Fase atau tahapan
yang terjadi pada waterfall model
adalah sebagai berikut :
1) Tahap
Investigasi, pada tahap investigasi akan terjadi proses seperti:
·
Inisialisasi: terjadi proses seperti perencanaan
manajemen, kebutuhan serta potensi dari user,
·
Definisi formal: dilakukan definisi
tujuan, motivasi, ruang lingkup, batasan, kendala, dan strategi.
Selain itu, pada definisi formal juga dilakukan verifikasi permasalahan
sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kebutuhan yang baru,
·
Uji kelayakan, yang terdiri dari:
ü Uji
kelayakan teknis, merupakan uji terhadap ketersediaan hardware dan software.
ü Uji
kelayakan ekonomis, yaitu menilai apakah manfaat yang didapat dari pengembangan
software akan sebanding dengan biaya
yang dikeluarkan.
ü Uji
kelayakan operasional, uji kelayakan yang berkaitan dengan kemampuan orang yang
bekerja dalam sistem untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang
telah ditentukan.
ü Uji
kelayakan kelayakan organisasi, menilai kesiapan perusahaan atau
organisasi untuk mengembangkan penjualan pemasaran dan sistem keuangan
berbasis Web (e-commerce system).
2) Tahap
Analisa
Dalam tahapan ini
sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna.
Pada tahap ini terjadi proses seperti:
·
Determine
requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan cara mempelajari
sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan
redundansi.
·
Requirement
analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional
dan performa (kinerja).
·
Menghasilkan desain sistem alternatif
·
Membandingkan alternatif desain sistem yang
dihasilkan dan Merekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.
3) Tahap
Desain
Tahap menentukan
bagaimana sistem mencapai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Tahap ini
terdiri dari:
·
User interface
design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design,
·
Data
design, merupakan proses desain elemen struktur data,
·
Process
design, merupakan desain program prosedur sistem.
4) Tahap
Implementasi
Pada tahap ini
terjadi beberapa hal seperti:
·
Evaluasi hardware,
software, dan jasa,
·
Modifikasi dan pengembangan software,
·
Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi
utama selama proses pengembangan.
·
Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan
dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data.
·
Testing atau uji coba, pada proses ini dilakukan
uji coba dan debugging software.
·
Training
atau pelatihan sistem / software yang
telah terbentuk.
·
Konversi, yakni proses pergantian dari sistem
lama ke sistem baru. Proses konversi dapat dilakukan melalui 4 macam cara
antara lain: Parallel strategy, Pilot strategy, Phased strategy, dan Plunge
strategy.
5)
Tahap Pemeliharaan (maintenance)
Pada proses ini
terjadi modifikasi software,
perbaikan error atau umpan balik dari
user terhadap software yang telah
mereka gunakan. Keunggulan dan
Kelemahan pada metode SDLC antara lain:
·
Keunggulan:
ü Proses
pengembangan sangat terstruktur dan sistematik,
ü Melalui
definisi kebutuhan, sehingga gap atau
kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan dan sistem yang dihasilkan dapat
dikurangi,
ü Menghasilkan
petunjuk arah pengembangan yang jelas bagi manajemen.
·
Kelemahan:
ü Tidak
adaptif terhadap perubahan yang dapat terjadi selama proses pengembangan
(kaku atau rigid),
ü Melelahkan
karena membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan biaya yang tinggi,
ü Proyek
yang sebenarnya jarang mengikuti aliran sequential
yang ditawarkan model ini. Iterasi (Pengulangan) selalu terjadi dan menimbulkan
masalah pada aplikasi yang dibentuk oleh model ini.
ü Seringkali pada awalnya customer sulit
menentukan semua kebutuhan secara explisit.
ü Klien
harus sabar karena versi program yang sedang jalan tidak akan tersedia sampai
proyek pengembangan selesai.
c. Rapid Application Development (RAD)
Rapid Aplication Development
(RAD) adalah sebuah metode pengembangan software
yang diciptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta
mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan
yang sangat pendek.
Model
RAD ini merupakan adaptasi dari model sekuensial linier dimana perkembangan
yang cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.
Sehingga, jika kebutuhan sistem dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan
developer menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang
sangat pendek (± 60 sampai 90 hari).
d. Prototyping
Proses pada model
prototyping yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
User
Requirements
Pada
tahap ini developer dan klien bertemu
dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian
yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada
tahap ini.
2)
Develope
Prototype
Pada
tahap ini dilakukan perancangan prototype
sistem oleh developer, perancangan
sistem dilakukan secara cepat dan rancangan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui.
3)
Revise
Prototype
Pada
tahap ini dilakukan evaluasi prototype
sistem oleh klien. Apabila klien merasa prototype
sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype tersebut dapat digunakan, akan
tetapi jika prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan revisi dan digunakan sebagai
acuan dalam memperjelas kebutuhan software
dan kemudian dikembangkan prototype
selanjutnya. Siklus ini (develop-revise
prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user.
e.
Fourth
Generation Techniques (4GT)
Istilah generasi keempat, mengarah ke
perangkat lunak yang umum yaitu tiap pengembang perangkat lunak menentukan
beberapa karakteristik perangkat lunak pada level tinggi.