BASIS DATA
1. DEFINISI BASIS DATA
Data adalah sekumpulan fakta, sedangkan basis data adalah kumpulan-kumpulan data yang saling terhubung, dimana data-data tersebut terstruktur dan terorganisir yang disimpan dalam suatu program, sehingga dengan mudah dapat diakses.
Perkembangan menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan objek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara objek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan di mana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Basis Data komputer biasanya berisi kumpulan catatan data atau file, seperti transaksi penjualan, katalog produk, inventaris, dan profil pelanggan. Biasanya, pengelola database memberi pengguna kemampuan untuk mengontrol akses baca atau tulis, menentukan pembuatan laporan dan menganalisis penggunaan. Beberapa databasemenawarkan ACID (atomicity, consistency, isolation and durability) untuk menjamin data konsisten dan transaksi selesai.
2. BASIS DATA VS SISTEM BERKAS
Seiring dengan berjalannya waktu, sistem pemrosesan file ditinggalkan karena masih bersifat manual yang kemudian dikembangkan sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data. Namun tentunya basis data dan sistem berkas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan basis data dan sistem berkas:
a. Kelebihan Basis Data
· Mengurangi kerangkapan data (Redudansi)
Basis data hanya mencantumkan satu kali field yang sama, dimana fieldtersebut dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya. Maksudnya data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda – beda sehingga apabila ada pengupdatean maka akan terjadi berulang – ulang. Penyimpanan data yang sama berulang – ulang di beberapa file dapat mengakibatkan juga inkonsistensi (tidak konsisten). Apabila salah satu dari file yang mengandung data tersebut terlewat di update maka terjadilah data yang tidak konsisten lagi.
· Dapat diterapkan standarisasi
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat, maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang telah simpan sehingga mempermudah pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data. Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka data dalam suatu database harus dibuat format yang memenuhi standar sehingga mudah dibuat program aplikasinya
· Adanya kemandirian data atau data independent
Digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada. Misalnya pada struktur file setiap kali kita hendak melihat data cukuplah dengan perintah list. Apabila hendak menambah data cukup dengan Append. Ini berarti perintah – perintah dalam paket DBMS bebas terhadap database. Apapun perubahan dalam databasesemua perintah akan mengalami kestabilan tanpa perlu ada yang diubah. Hal ini akan berbeda dengan paket bahasa lainnya.
· Keamanan atau security data terjamin
Tidak setiap pemakai sistem database diperbolehkan untuk mengakses semua data maksudnya data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang. Keamanan ini dapat diatur lewat program yang dibuat atau menggunakan fasilitas keamanan dari operating sistemnya, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misal : modify, delete, insert, retrieve).
· Data dapat dipakai bersama-sama (Multiple User)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapaprogram aplikasi (secara batch maupun online) pada saat yang bersamaan. Dalam rangka mempercepat semua daya guna sistem dan mendapat responsi waktu yang cepat, beberapa sistem mengijinkan banyak pemakai untuk mengupdate data secara simultan.
· Terpeliharanya integritas data
Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka data akan menjadi akurat.
b. Kelemahan basis data
· Diperlukan tempat penyimpanan yang besar
Karena didalamnya terdapat suatu sistem database yang saling berkaitan maka perlu tempat penyimpanan yang besar untuk menampung sistem yang ada dan data (dokumen) yang akan ditampung.
· Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengelola data
Untuk mengelola sistem yang besar tersebut, maka diperlukan orang yang memang ahli di bidang komputer yang menangani basis data sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang diinginkan.
· Perangkat lunaknya mahal
Perlu biaya yang besar untuk membeli perangkat lunak yang berorientasi pada sistem basis data terutama untuk komputer yang berjenis Main Frame.
· Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
Karena datanya saling berkaitan, maka apabila ada kesalahan satu file saja, maka file-file yang saling berkaitan pun akan mengalami kesalahan sehingga akan mempengaruhi departemen yang terkait.
c. Kelebihan sistem berkas
Pada sistem berkas, penggunaannya tidak sekompleks basis data sehingga tidak memerlukan tenaga ahli (programmer), selain itunsistem berkas jika tidak memerlukan biaya (cost) yang besar untuk pembuatan, perawatan dan pengelolaan sistem.
d. Kelemahan sistem berkas
· Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data)
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, Sebagai contoh data di bank, alamat nasabah dapat muncul pada suatu file dan akan muncul suatu file yang terdiri dari record-record alamat. Kerangkapan data seperti ini menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases . Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah alamat, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file alamat dan tidak diperbaiki pada file nasabah. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan.
· Kesukaran dalam Mengakses Data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengguna dalam pengambilan data.
· Data terisolir (Isolation Data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file tersebut mungkin dalam format yang berbeda-beda, maka akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
· Masalah Pengamanan ( Security Problem )
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
· Data Dependence
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.
3. KARAKTERISTIK PENDEKATAN BASIS DATA
A. Self-describing nature of a basis data system
Sistem basis data tidak hanya berisi data itu sendiri tetapi deskripsi lengkap dari struktur dan constraint basis data. Deskripsi disimpan dalam katalog sistem, yang berisi informasi tentang struktur setiap tabel, tipe dan format penyimpanan dari item data, danconstraint yang beragam dari data. Informasi yang disimpan dalam katalog ini disebut sebagai meta-data. Pada sistem berkas, definisi data merupakan bagian dari program aplikasi . Self-describing nature of a basis data system merupakan kebalikan dariunstructured data.
B. Insulation between programs, data, and data abstraction
Dalam basis data secara tradisional, perubahan struktur tabel atau file akan mengubah semua isi data yang ada. Program akses DBMS tidak membutuhkan perubahan dalam banyak kasus. Struktur dari tabel data disimpan dalam katalog DBMS secara terpisah dari program pengakses. Ini disebut program-data independence. Metode operasi data dibuat terpisah dan dapat diubah tanpa berefek terhadap antarmuka DBMS. Ini disebut program-operation independence. Kedua istilah independence ini disebut sebagai data abstraction. Pengguna atau programmer juga tidak perlu mengetahui bagaimana DBMS menyimpan data secara fisik pada disk atau file . Pada Insulation between programs, data, and data abstraction metadata disimpan pada DBMS, bukan pada program, sehingga program tidak berurusan dengan format data.
C. Support of multiple views of the data
Sebuah VIEW merupakan sub set dari basis data atau dapat berisi data virtual yang berasal dari file basis data tetapi tidak disimpan secara eksplisit. DBMS yang multiuser dimana aplikasinya bervariasi memerlukan fasilitas tersebut. Beberapa user tidak perlu mengetahui apakah data yang diview disimpan atau tidak dalam file basis data. Support of multiple views of the data merupakan pendekatan yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
D. Sharing of data and multiuser transaction processing
Multiuser DBMS berarti banyak user dapat mengakses basis data pada saat yang sama. Ini penting jika data untuk banyak aplikasi diintegrasikan dan dilakukan manajemen dalam sebuah basis data tunggal. DBMS memerlukan program kontrol konkurensi yang memastikan beberapa user melakukan update data yang sama berlaku sesuai kontrolnya sehingga hasil yang diupdate benar. Contoh : saat beberapa petugas bioskop melakukan tugasnya. DBMS harus memastikan bahwa setiap kursi dapat diakses hanya oleh satu petugas di satu saat untuk menentukan penonton kursi tersebut. Tipe aplikasi ini yang disebut sebagai aplikasi OnLine Transaction Processing (OLTP). Aturannya adalah bahwa operasi basis data harus memastikan bahwa transaksi yang konkuren beroperasi dengan benar.
4. PENGGUNA BASIS DATA
A. Aktor di depan layar
1. Database designer,
2. Database administrator,
3. End Users:
· Sophisticated user,
· Naïve/parametric user,
· Casual end user ,
· Stand-alone user.
4. Software engineers:
· Sofware analyst,
· Application programmer.
B. Aktor di belakang layar
1. Tool developers,
2. Operators & Maintenance Personels,
3. DBMS system designers & implementers.
5. WAKTU MEMAKAI BASIS DATA?
A. Kapan memakai basis data?
1. Data berupa data ‘bisnis’: jumlahnya besar, perlu di-update,
2. Banyak bagian data yang homogen,
3. Data relevan untuk jangka waktu yang cukup lama,
4. Data digunakan secara simultan oleh banyak pengguna.
B. Kapan Kita Tidak Perlu Basis Data?
1. Jika basis data dan aplikasi sangat sederhana, terdefinisi dengan baik, tidak akan berubah
2. Adanya kebutuhan real time tertentu yang rigid, yang tidak dapat dipenuhi karena DBMS overhead
3. Akses bersama ke suatu data tidak diperlukan
C. Kapan Basis Data Tidak Dapat Digunakan?
1. Jika sistem basis data tidak dapat menangani kompleksitas data karena keterbatasan pemodelan,
2. Jika pengguna perlu operasi khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh DBMS.